Lima nelayan di Kabupaten Jepara , Jawa Tengah, mengalami kejadian mengerikan saat melaut pada Rabu (15/11) lalu. Perahu mereka, yang berjenis perahu kayu tradisional berukuran sekitar 6 meter, dihantam gelombang badai keras hingga rusak parah. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 06.00 WIB saat mereka berada di tengah laut, sekitar 10 mil dari pantai.

Menurut keterangan Perahu Nelayan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, Sudiro, lima nelayan tersebut adalah warga Desa Tanjung, Kecamatan Tahunan. Mereka berangkat melaut pada Selasa (14/11) sore untuk mencari ikan Perahu Nelayan.

“Saat badai datang tiba-tiba, perahu mereka terombang-ambing dan akhirnya terhempas ke dasar laut,” jelas Sudiro.

Beruntung, kelima nelayan tersebut berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan pelampung dan peralatan keselamatan lainnya yang mereka bawa. Mereka berpegangan pada puing-puing perahu dan berjuang melawan arus laut yang deras hingga akhirnya berhasil mencapai pantai sekitar pukul 19.00 WIB.

Mereka mengalami luka-luka ringan akibat terhempas Perahu Nelayangelombang dan tersedak udara laut

Kondisi perahu mereka yang mengalami kerusakan parah, berhasil ditemukan oleh tim SAR pada Kamis (16/11). Perahu tersebut terdampar di sekitar pantai utara Jepara.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi para nelayan di Jepara untuk lebih waspada terhadap cuaca buruk. BPBD Jepara telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi dan angin kencang di wilayah pesisir Jepara.

“Kami menghimbau kepada para nelayan untuk tidak memaksakan diri melaut jika cuaca tidak mendukung. Keselamatan jiwa adalah yang utama,” tegas Sudiro.

Pemerintah Kabupaten Jepara juga tengah menyelidiki penyebab kerusakan parah perahu tersebut.

Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan laut yang disebabkan oleh cuaca buruk. Asosiasi Nelayan Indonesia (ANI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian tersebut dan menekankan pentingnya peningkatan keselamatan dan keamanan bagi para nelayan. “Kami berharap ada peningkatan dalam sistem peringatan dini dan fasilitas keselamatan di perahu-perahu nelayan,” kata Ketua ANI, Arif Wibowo.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi cuaca dan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat di laut. Para nelayan diharapkan untuk selalu memperhatikan peringatan cuaca dan melengkapi diri dengan peralatan keselamatan yang memadai agar dapat meminimalisir risiko saat berada di laut.